Sabtu, 14 Maret 2020

cewek tomboy


            Pada umumnya, seorang wanita itu kan anggun dan juga lembut, itu sih pendapat mereka yang biasa dimanjakan oleh orang tuanya yang cukup berada dan kaya raya. Kalau menurut ku sih seorang wanita itu ya.. harus tegar, tidak boleh mudah menyerah dan yang pasti harus tegas dalam pendirian biar nggak disepelekan khususnya oleh kaum lelaki, apalagi dogombalin dan dibohongin.
            Aku Vera, teman ku menyebutnya sebagai  cewek tomboy, kasar, tegas dan nggak mau ngalah sama yang namanya cowok, yah walau tomboy gini jangan salah karena aku ini jebolan pondok pesantren di Ponorogo, walau badan ku ini selalu tampi anggun dengan busana muslim ku dan jilbab ala pondok ku tapi tetap saja gaya ku yang sok cool dan sok Perkasa gitu selalu terlihat (haahahah), Aku anaknya nggak bisa diem dan suka sekali dengan aktivitas yang cowok sukai, seperti karate dan juga basket.
            Aku kini duduk dikelas satu SMA, walau baru tingkat satu tapi semua siswa hampir tau kalau aku cewek yang super tomboy. Bahkan nggak ada satu pun cowok yang mau deket-deket sama aku karena  mereka tau sendiri kebiasaan ku, yaitu  kalau ada yang berani macam- macam sama aku “ SENGGOL.. GEPOK”  itulah istilah teman-teman kelas ku menjuluki ku si master kungfu. Padahal aku nggak bisa kungfu.. bisanya Cuma karate.
            Aku duduk semeja dengan Risma , dia itu gadis yang super cantik, berambut panjang, kulit putih bersih dan badannya Kutilang (kurus, tinggi langsing), suaranya yang  lembut dan juga penyabar, membuat teman-teman laki-laki dibuat jatuh cinta padanya tanpa terkecuali, Cuma sayangnya dia itu cengeng sekali, dikit-dikit nangis, rasanya nggak tahan deeeh tiap hari curhat pasti ujung-ujungnya nangis. Walau aku sebel kadang denger ceritanya yang rada melow melow gitu, tapi tetep aja aku iri dengannya, rasanya pengen juga seperti dia yang lembut layaknya seorang wanita.
            Dalam lingkungan kelas, ada satu cowok yang menurut ku aneh sekali, namanya Joko, joko ini tampang sebenarnya lumayan sih.. Cuma sifatnya agak tertutup gitu, aku rasa dia itu kurang Jantan gimana gitu, karena kurang keBeranian pada sifat dasarnya membuat  aku kurang setuju bila dia menjadi ketua kelas di kelas ku ini.
            Sebenarnya aku udah lama ingin buat perhitungan sama ketua kelas ku itu, masalahnya dia tuh agak lemot, dan bila mata memandangnya rasnya pengen lempar sepatu aja kemukanya. Yah emang siiih dia itu nggak pernah punya salah sama aku,  Cuma bagi ku bila denger suara dan melihat tingkahnya rasanya sebel aja.
Karena ternyata didunia ini tuh masih ada ya cowok selemot dia, kasian kan istrinya nanti Coba bayangin aja gimana respon dia bila istrinya mau melahirkan udah keburu Brojol tuh Bayi sebelum dibawa ke Rumah bidan. Aduuuuh pokokny kalau dijelasin bikin taring ku keluar aja deeeh.
            Liat saja tingkahnya.. mau berjalan ketempat duduknya saja, mulai dari pintu kelas menuju bangku yang jaraknya tiga meja dibelakangku itu saja jalannya pelan sekali kayak Keong Dehidrasi gitu, dan yang paling aku benci dia sukanya sambil diam-diam matanya melirik ke Risma.
            Terus ada lagi yang bikin aku pengen pukul jidat ketua kelas itu, yaitu setiap kita masuk kekelas oleh guru waib diatur barisan biar disiplin, dan nanti ketua kelas akan memilih barisan mana yang paling rapi, dan saat itu barisan yang rapi itu akan di dahulukan untuk masuk kekdalam kelas.
Anehnya tiap dibarisan ada risma dan aku itu selalu saja dapat giliran paling akhir. Nggak pernah dipilih untuk yang awal untuk masuk kelas. Tiap hari seperti itu, bayangkan saja dendam ku semakin memuncak rasanya padanya.
            “Grrrrrr…. Grrrr…” rasanya gigi-gigi graham ku saling beradu bila mata ini bertatapan dengan muka sok lemot itu.
“Grrrr….Grrrrr”
Emang sih udah banyak yang menyatakan cintanya pada Risma.. tapi ujung-ujungnya juga ditolak. Yah mungkin juga karena itu ketua kelasku itu takut ditolak jadi dia hanya diam-diam menyukainya saja. Ya menurut ku, kalau dia suka sama temen cewek ku, ya.. nggak usah pake malu-malu gitu  kenapa sih, apa dia nggak berani ngungkapin, namanya Laki-laki ya harus berani ngungkapin lah rasa cintanya lah. Kalo nggak bisa ya Banci namanya.
Setahun telah berlalu dan kejadian itu pun tetap tidak berubah. Akhirnya aku pun naik kelas dua, dan aku bersyukur sekali bahwa aku tidak sekelas dengan ketua kelas yang Lemot itu.  Rasanya aku bebas tidak melihat sosok yang buat hari-hari ku BeTe di kelas. Tapi sayang nya aku pun berpisah juga dengan sahabat cantik ku yaitu Risma. Tapi walau bagaimanapun kita tetap berhubungan baik.
            Saat itu, aku denger-denger sih Joko mantan ketua kelas ku itu menjadi ketua Osis disekolahan. Sungguh sulit dipercaya, entah apa yang membuatnya terpilih yang jelas aku nggak peduli yang penting dia nggak sampai mengganggu hidup ku.
            Entah lah cerita itu awalnya dari mana, katanya aku di ikut sertakan menjadi anggota Osis pilihan. Sempet syok juga saat denger itu, karena di sekolahan ku itu, siswa-siswa pilihan yang bisa ikut Program Osis. Tapi sory menyory aja, aku nggak tertarik dan nggak suka ama kegiatan gitu-gituanm aku selalu Absen dan males untuk datang ke tiap rapat panitia Osis sampai suatu ketika Dia bertanya pada ku saat jam pulang sekolah.
“ver.. kamu nggak ikut rapat osis nanti siang??”
Sempet kaget juga, selama dua tahun aku sekolah disini baru kali ini aku diajak ngobrol sama Manusia Lemot si Keong Dehidrasi itu.
“Grrrrr..” rasanya gigi graham ku sudah mulai beradu kembali.
“suka-suka aku dunk.. mau ikut apa nggak.. Masalah buat loooo” dengan sinis aku menjawab nya sambil meninggalkan dia sendiri dengan wajah cemberut.
“hahahahaha.. Asyik Asyiiik.. “ rasanya hati ku gembira dan bahagia karena bisa buat dia Mati rasa dengan sikap ku.
Kesibukanku  paling aktif yatiu dalam dunia karate di sekolahan, hampir semua teman lawan ku dengan mudah aku lumpuhkan dan belum ada yang berani mengajaku beradu dengan membawa kemenangan
            Suatu hari saat jam Istirahat Risma dengan sengaja mencari ku dikelas dan dia curhat sama aku dengan spontan,  ternyata Risma diam-diam suka sama Joko.
 “Apa…. Kamu suka sama cowok Lemot itu” wajah Vera sangat syok.
            Jujur saja aku syok rasanya, karena orang selemot kayak Keong Dehidrasi kok bisa disukai sahabat ku ini. Tapi mau gimana lagi karena aku mgnhargai pendapat sahabatku itu aku pun ikut mendukungnya.
            Aku Tanpa keraguan, bertanya pada Risma dengan penasaran.
 “Ris…. Aku penasaran banged,  kenapa kok kamu bisa-bisanya  suka sama cowok Lemot gitu sih, emang gk ada cowok lain kah yang lebih jantan gitu”
“aduuuuuh…Ver, kamu itu kemana aja seeeh..Justru  cowok seperti joko itu adalah  idaman wanita Ver”
“haaaah idaman wanita gimana to?? Dia  sama Tomcat aja takut Hahaha” Vera tertawa dengan keras.
“udah lah ver.. kamu mau bantuin aku nggak.. nih ceritanya??” Risma bertanya dengan serius pada Vera.
“Hmmmm”  Vera menghela nafas Tanda menyerah dan ia pun bertanya kembali pada Risma
“okeeeey.. terus apa yang bisa aku bantu Ris”
            Lalu Risma pun membisikan kata yang buat ku tercengang dan kedua mataku melotot karena syok.
“apaaaaaaaaaaaaa, kamu gila ya ris, nggak mau aaaah” … Vera menolak
“ayooolah ver.. tolong bantu aku yaaa… “ Risma sambil merengek-rengek memaksa meminta bantuan.
            Akhirnya dengan terpaksa aku mau membantunya. Saat jam istirahat aku pun datang kekelas Joko yaitu di kelas 2E..kelas ujung sendiri. Sumpah deh.. jujur sungguh hal yang buat ku muak adalah saat ini, aku harus mencari laki-laki yang paling aku benci selama ini, tapi aku tahan dalam hati bahwa beginilah pengorbanan untuk sabahabat tersayang, dan aku harus membuahkan hasil, supaya Risma tidak kecewa lagi dengan ku.
            Aku mencoba melongkok kekelasnya sembari mataku ini mengitari seluruh  ruangan kelas itu dan aku mendapati Joko yang duduk dipojok belakang sambil memebaca buku.
Yah.. aku sebenarnya agak malu dan juga berdebar-debar karena baru pertama kali ini aku memanggil cowok itu tapi ku mencoba untuk terlihat cool.
“ko.. joko… “ aku panggil mantan ketua kelas dulu  dengan sinis dan ujung jari telunjukku mengarah kan dia untuk datang kepada.
Yaaah.. seperti biasa kelakuan si Lemot Keong Dehidrasi itu pun kembali beraksi, dia jalan mendekati ku dengan pelannya seperti kakinya digandolin ama beras satu Karung aja, ditambah dia cengengesan menebar senyum, mungkin berharap aku akan membalas senyuman manis nya itu. Dalam hati ku aku menahan untuk sabar tapi tetap aja gigi geraham ku beradu, rasanya ingin segera ku cabik-cabik cowok lemot itu.
“Grrrrr……Grrrrr Grrrrrr Grrrrrrr…” Vera menahan kesabaran dan kebenciannya terhadap Joko
“yaaaa…kamu mencari ku?? ada yang bisa saya bantu?? Joko bertanya dengan lirih dan lembut pada Vera.
Tanpa basa basi pula aku utarakan maksud ku pada dia
“neh.. sepucuk surat cinta dari cewek yang kamu sukai selama ini” dengan gaya tomboy ku pun berlagak seperti preman kampung gitu.. (hahahahaha)
            Anehnya dia hanya mengernyitkan dahinya dan seolah bingung dengan kata-kata singkat ku, tanpa ragu pun aku bertanya balik sama dia
“kenapa?? Masih kurang jelas kah??” Dengan muka dan gaya yang super sinis aku bertanya memastikan padanya
Dia hanya menganggukkan kepalanya..
“Ya Alloh sumpah dah aku udah nggak tahan sama Manusia Lemot ini. Pingin aku bantai saja rasanya.. maafkan aku ya Alloh” gumam ku dalam hati
“sini aku perjelas” aku menyuruh dia mendekatkan telinganya pada ku.. dengan telunjukku
Dia pun mau menurutiku, karena dia orangnya tinggi dari ku, makanya dia agak mencondongkan kepalanya pada ku, Saat dia menyodorkan telinganya, aku langsung cengkram kerah bajunya dan kupul sekali dengan Pukulan tangan mautku yang langsung mengenai tepat diperutnya
“Buggggggggggggg..” spontan Joko menahan suaranya, dan dia sempet kaget setengah mati dengan pukulan ku itu. Saat itu pun aku bisikan kata-kata yang lirih ditelinganya.
“kalau sampai kamu macam-macam sama sahabat ku.. kamu sudah buat perhitungan dengan ku, terima dia, buat dia senang dan jangan pernah muncul dihadapan ku lagi karena aku muak sama cowok lemot kayak kamu”
            Setelah kejadian itu, aku menjadi jarang sekali berpapasan dengan manusia Lemot itu lagi, dan aku pikir dia pastinnya sudah bahagia dengan sahabat ku.. dan aku mencoba untuk tidak ikut campur lg dengan menanyakan apapun yang mengenai hubungan mereka berdua.
            Hampir  hari kelulusan pun telah datang, aku merasa bersyukur akhirnya aku telah lepas dari masa SMA ku.. masa yang penuh keceriaan dan kegembiraan telah berakhir. Saat itu ku sedang duduk memandang taman didepan kelas ku, aku terkejut ternyata dari jauh, ada yang sedang memperhatikanku dari seberang kelas, aku pikir siapa ternyata dia adalah Joko.
            Aku sempet penasaran saja, kenapa dia melihatiku dari jauh, atau mungkin dia sedang memperhatikan yang lain.
            Aku berusaha cuek dan menghindari dari pandangannya, tapi ternyata dia masih tetap memandang ku dari seberang kelas,  dalam hati ku ada sedikit rasa Aneh. Dan aku baru sadar ternyata ada Risma dibelakang ku, jadi mungkin Joko memang sedang memandang Risma  dan bukan memandang aku, aku seketika itu langsung tertunduk dan tersenyum sambil bergumam dalam hati
“iya ya.. bodohnya aku, sapa juga yang mau memandang ku.. aku kan Tomboy juga jelek, mana mungkin ada cowok yang mau memandang ku..” Vera sedikit kecewa dan ia sadar menyesali dirinya yang tidak bisa secantik Risma.
Aku menyadari bahwa selama ini aku ternyata iri dengan Risma, Risma adalah gadis yang sangat beruntung karena dia dikaruniai dengan wajah yang begitu cantik dan anggun,  suara lembut dan penuh pesona sedangkan aku tomboy dan dibenci laki-laki. Vera diam terpaku sembari sepintas melihat Risma dari samping jendela yang sedang bercanda dengan teman-teman yang lain.
            Setelah lulus dari SMA aku langsung mencoba mendaftarkan diri untuk menjadi KOWAL, aku berlatih dan berusaha agar aku bisa lulus Tes. Sampai aku harus relakan untuk lepas jilbab hanya karena aku ingin meraih cita-cita ku sebagai Tentara wanita Indonesia.
            Tapi Saat hari pengumuman tiba dan aku dinyatakan gugur alias tidak lulus tes, hati ku sangatlah hancur berkeping-keping, dengan kecewa dan berat hati aku langusng mengambil keputusan dengan beralih pilihan untuk menjadi seorang Guru dan segera mendaftaran diri diUniversitas umum dan mengambil ilmu pendidikan.
Aku berharap mungkin bila aku menjadi guru aku akan menjadi seorang wanita seperti Risma.. yang cantik luar dan dalam. Setelaah hampir 4 tahun berlalu aku pun telah benar-bnar menajdi Guru SMP di Sekolahan Swasta.
Saat itu, aku sedang duduk disebuah café dekat dengan sekolahan ku mengajar, aku merendung sendiri karena sampai hari ini aku pun masih belum mempunyai seorang pasangan laki-laki
            Aku melamun sejenak, mencoba untuk mengingat-ingat masa SMA dulu. Tiba-tiba air mata ku melinang dari kedua sudut mata ku. Aku ingin berteriak
“vera.. sejak kapan kamu jadi cengeng sperti ini.. apakah sesial ini nasib ku menjadi seorang  wanita tomboy , apakah aku memang ditakdirkan hidup sendiri selamanya. Air mata ku spontan menetes kembali tanpa henti, rasanya aku tidak tahan dan ingin segera pulang dan istirahat dirumah.
            Saat aku berbalik, tanpa melihat kedepan aku bertabrakan dengan seorang laki-laki yang cukup tinggi dan gagah, karena ku takut dia melihat betapa merahnya mataku yang sehabis menangis.. akupun langsung menundukkan kepala meminta maaf dan pergi
“maaf…. Maaf pak saya tidak sengaja” aku cuek tanpa ragu dan pergi seketika itu juga.
5 detik kemudian, cowok tersebut justru mengikuti ku dari belakang, aku rasa dia akan buat gara-gara dengan ku, mungkin dia nggak terima aku tabrak tadi.
Tanpa pikir panjang, aku langsung berbalik bertanya padanya
“ada apa bapak mengikuti saya?? Saya kan sudah minta maaf” Suara ku begitu lantang dan tegas sampai-sampai seluruh pengunjung melihat ke arah ku”
Tapi laki-laki itu hanya tersenyum dan memanggil nama ku.
“Vera…”
Aku terkejut, mengernyitkan dahi ku sambil mulut ku melongo dan kedua mata ku melotot tidak percaya, kedua jemari ku pun mencoba menutupi mulut ku yang terbuka lebar sembari menggeleng-gelengkan kepala. Seorang lelaki bertubuh tegap, menggunakan seragam biru Laut yang dipadukan dengan baret biru, didadanya menempel beberapa atribut berwarna emas yang indah dan aku sungguh tidak percaya..
“ka. …kamu  jokoooo??”
“Iyaaa.. ver… ini aku ketua kelas mu dulu”
Sungguh aku nggak percaya, Rasanya kepala ini kejatuhan Dunian Motong bertubi-tubi beneran dah.. aku merasa manusia seLemot itu nggak mungkin bisa menjadi Tentara, terus gimana nanti bila tiba-tiba ada perang, bisa-bisa dia malah bersembunyi didapur karena takut mati.
“wakakakakaka”
Aku sempet menahan senyum karena memikirkan hal konyol itu, aku didepannya tetap diam dan masih sempet membayangkan hal konyol lainnya. Betapa Ruginya negara ini menjadikan dia Tentara yang Lemot karena dengan kelemotannya itu akan merugikan rakyat dengan membuang-buang hasil pajak untuk menggajinya. Sekali lagi aku mencoba menahan senyum ku.
“ada apa Vera?? Kenapa kamu tersenyum-senyum gitu”
Karena Vera sudah tidak bisa menahan senyumannya, akhirnya vera langsung lampiaskan tawanya tanpa malu
“wakakakaa.. wakakakakak.. jokooo.. wakaka.. kok bisa-bisanya kamu jadi tentara dan lebih parahnya kok negara bisa menerima kamu” Vera dengan memegang perutnya tak bisa menahan rasa tawanya yang berlebihan.
“aku jadi tentara ini untuk mu Ver”
Setelah mendengar perkataan itu, vera langsung terdiam membisu, dia mencoba mengerti kata-kata yang Joko maxud itu.
“Apaa…… jadi tentara karena aku”
“iyaaaa… karena kamu ver” Joko menegaskan kembali.
            Setelah kejadian itu Vera jadi tidak bisa tidur dan hanya memikirkan perkataan Joko tadi saat bertemu dicafe.. entahlah, apa yang dimaksud joko yang jelas, ia sedih kenapa begitu singkat pertemuannya dengan manusiaa Lemot siKeong Dehidrasi.
            Kejadian saat itu sudah hampir 3 bulan lamanya, dari sekolahan ku, mengadakan wisata Bahari dengan mngunjungi daerah Armatim (Armada Timur) untuk mengenal indahnya Lautan dari segi pertahanan Militer Laut.
            Pas kebetulan aku lah yang menjadi delegasi, dengan membawa anak didik sebanyak 30 anak pilihan, meluncurlah aku kesana, aku sempet berfikir bahwa Joko teman SMA ku dulu dia kan Angkatan Laut, jadi pastinya juga ada disini.
Tanpa Vera sadari ternyata ia diam-diam berharap bertemu dengan Joko lagi. Kalau inget kejadian dulu waktu SMA kan rasanya Lucu, orang yang dia benci malah justru berharap bisa bertemu lagi.
            Sewaktu bus Sekolah kami melaju menuju kawasan Military di Armada Timur surabaya, kami sempet meminta ijin diPos penjagaan depan, dan kami semua telah mendapat surat khusus dari sekolah untuk berwisata Bahari menuju Armada Timur.
            Tampak anak-anak bersorak sorak melihat kapal perang yang berjejer disamping sebelah kiri, sungguh indah, berkibar bendera merah putih diatas kapal melambangkan kepemilikan Negara tercinta ini, dan diujung sebelah kiri terlihat patung besar yang menjulang tinggi.. entahlah yang jelas terlihat gagah dan Indah, patung yang besar itu bernama JAYA MAHE..
Sungguh indah sekali, aq sangat bahagia walau hanya mengenal seperti ini saja.
Saat kami sampai disana ternyata telah disambut oleh beberapa bapak dati TNI-AL, dia berpangkat apa yang jelas di pundaknya terdapat bentukan balok tiga dan balok dua. Karena Aku saat itu tidak mengenal istilah kepangkatn Tentara.
Tiap anak didik ku sudah susah dikontrol, yang cowok-cowok sembari berlari-lari, dan yang cewek tertawa terbahak-bahak melihat lihat keindahan Musium yang penuh Sejarah itu yang besar terletak di kaki Jaya Mahe tersebut. Setelah selesai, kami semua diajak kapal perang yang cukup lumayan keren, dinamakan kapal Satrol (Satuan Patroli, biasanya untuk menangkap kapal-kapal ilegal yang berani memasuki kawasan Indonesia tercinta ini tanpa surat-surat lengkap atau ijin dari Indonesia.
Aku cukup senang, tapi mata ku tiada henti melihat siapa tau ada Joko yang berada disitu.
Saat anak2 menuju ke arah kapal yang dituju terlihat jelas bertuliskan KRI WIRATNO yang begitu besar dan terlihat gagah kapal itu. Anak- anak berlari-lari tanpa terkontrol. Aku sudah mencoba mengatur supaya hati-hati biar tidak jatuh dan tiba-tiba..
“aaaaaaaaaaaakh…. “ salah satu dari anak didik ku terjatuh dan terpeleset dari dermaga dan tercebur kelaut.
Tanpa pikir panjang, rok yang membalut kaki ku langsung aku lepas, dan aku selalu menggunakan lengging, langsung ikut menceburkan diri menolong anak didik ku. Spontan para Bapak tentara ributnya setengah mati, mereka pun ada beberapa yang menolong aku dan ada yang ikut turun juga membantu aku meneyelamatkan anak didik ku.
Akhirnya terselamatkan juga. Sungguh baru kali ini aku merasa ketakutan dan sangat takut saat melihat anak didik ku tak bisa berenang diAir Laut. Aku saat itu langsung dibawa kesebuah ruangan yang dinakaman Longroom. Aku kedinginan dengan baju basah kuyup, dan aku begitu diperhatikan sekali oleh mereka, dan anak didik ku pun ada yang menggantika ku untuk memandu mereka melihat lihat isi ruangan kapal.
Aku disiapkan baju ganti sebuah Hem cowok… dan tiba-tiba aku terkejut.
“selamat siang… “ Joko datang dan menoleh pada ku dengan tercengang.
“ve….vera, kau kah itu?? Ke.. kenapa kamu ada disini?? Denan ragu Joko bertanya pada Vera.
Aku pun ikut terkejut saat Joko yang melihat dan menyapa ku  denan keadaan basah kuyup dan duduk sendiri di longroom kapalnya.
“ya Alloh Ver.. apayang terjadi dengan mu?? Joko sambil memegangi tangan ku dan melihat adakah luka yang tergores ditangan kiri ku
Ternyata aku barus adar dikaki kiri ku juga terdapat luka robekan kecil karena tersangkut kayu yang ada tepi dermaga, Joko dengan cepat mengambil peralatan P3K dan membersihakn lukaku dengan lembut
“aaah.. nggak usah ko.. aku bisa sendiri”
“Diam.. kamu bisa diam gak ver”Tegas joko yang begitu lantang dan keras terhadapnya.
Aku membisu seketika itu, sumpah terlihat jelas diwajahnya yang penuh keseriusan dan kecemasan yang begitu dalam.
Aku sampai tidak percarya, bahwa seorang joko bisa membentakku..
Tiba-tiba hati ku terasa perih dan sakit mendengar bentakannya. Hati ku berkecamuk didalam hati ini
“kenapa aku merasa sakit, kenapa aku measa sedih dia membentakku, bukannya ini yang aku inginkan yaitu sosok laki-laki yang jantan dan juga tegas, bukan sosok yang lemot yang seperti bayangan Joko diSMA, kenapa..” Hati ku berkecamuk terus
Tiba-tiba air mataku tanpa sadar telah menetes di pipi, joko yang berjongkok didepan ku sambi membalut luka ku dan setelah selesai Joko sempat, melihat wajah ku, melihati ku menangis lalu dengan sigap ia memhapus air mata ku yang tak kusadari telah berlinang dipipi ku.
“maaf kan aku Vera.. maafkan aku, aku seharunya tidak membenak mu, tapi aku sungguh khawatir pada mu”
Akhirnya aku pun pulang kerumah ku.. kejadian Wisata bahari buat ku tak bisa tidur untuk kesekian kali.
Kenapa tiba-iba aku terbayang nama joko di otakku, apakah aku sudah mulai menyukai dia.
            Seminggu adalah waktu yang cukup untuk bisa melupakan kejadian diKapal Perang Wratno tersebut, saat luka kakinya dibalut oleh Joko, tapi justru semakin hari semakin kuat rasa pensaran dan ingin bertemu kembali dengan joko, entahlah apa yang akan aku lakukan agar bisa bertemu dengannya. Aku tiba-tiba dikejutkan oleh panggilan seorang laki-laki yang tidak asing
“veraaa.. woi”
“haaaah.. sobaaar??? Haiii.. apakabar?? Aku menyapa teman SMA ku dulu dan teman sekelas Joko
            Lalu kami sempat ngobrol sebentar, dan  bercerita sekilas tentang Joko.
“oiya ver.. katenaya Joko udah jadi TNI ya..
“loh kok kamu tau??”
Waduuuh jadi dia belum ngungkapin perasaanya selama ini sama kamu??
“haaaaH maxudmu perasaan apa bar??
“dia itu ngefans banged sama kamu Ver, dia itu cinta mati sama kamu tau”
“sebentar… aku nggak ngerti maxudmu bar, Joko itu suka sama aku?? Kok bisa?? Bukanya dia suka sam Risma”
Spontan sobar tertawa
“dia itu sukanya sama kamu Ver, dia jadi tentara kan pengen ngikutin jejakmu yang mau jadi Kowal to??
“Hahahahahaha”
Udah ah aku pulang dulu yaaa.. nanti dilanjut lagii.
“oiya ver.. aku pernah ke kamar Joko dan pasti kamu tidak percaya bila melihatnya.
Nie alamat rumah Joko, kamu kesana aja, temui ibunya.. nanti kamu akan tau jawabannya”sobar meninggal kan Vera dengan penuh penasaran.
aku sungguh dibuat bingung oleh sobar dan membuat aku harus bertanya-tanya sebenarnya ada apa, kenapa Joko menyukai ku.. aku sungguh tidak mengerti
            Hampir 2 minggu aku berfikir maxud dari Sobar, dan rasa penasaran terus menggema di dada ku, aku harus datang kerumah Joko.
Akhirnya Aku pun mencari alamat  yang diberikan sobar waktu itu, untuk berkunjung kerumah Joko.
“asslamualaikum…”
Pintu ruamh itu pun terbuka dan sesosok ibu setengah baya tersenyum pada ku sembari membukakan pintunya.
“eeeee…. Nak Vera.. ayoo masuk??
“glodak dieeeeng..” dalam hati ku terkeZuuut.. kenapa ibu ini tau namaku, emang muka ku pasaran gini yaaa sampai ibunya joko aja nggak asing liat muka ku. (xixixixi)
aku duduk disampiing ibunya, yahh suasanya begitu adem dan ramah, begitu indah dan sejuk rumahnya, terpampang jelas difoto di dindingnya begitu gagahnya seorang Joko menggenakan seraga Putih bersih dan juga pedang didepannya, sungguh aku baru menyadarinya kalau joko itu memang gagah sekali.
Mata ku terus mengitari seluruh foto yang terpapang didinding dan juga dilemari Tamu, dan samapi mata ku berhenti di pojok, aku pun sangat terkejut, tanpa sadar aku langsung berdiri dan mendekati foto yang terpampang jelas, disitu terlihat sosok seorang gadis, wajahnya agak kurang jelas, gadis itu memakai jilbab dengan kaki kanan menjulang ke atas menggunakan baju Karate berwarna putih dan bersabuk hitam, kakinya menjulang tinggi dan menendang kuat untuk memecah balok Batako diatas. Aku sungguh terkejut karena aku sepertinya kenal siapa foto gadis ini, karena tidak asing, itu seperti gayaku dulu. Aku pun bertanya penasaran pada ibunya joko
“maaf bu.. i..ini foto siapa bu.. kok mukanya nggak asing ya??
Ibu Joko pun tersenyum..
 “Loh itu kan nak Vera.. itu foto diambil oleh Joko saat dia masih di pondok Dulu.
Godak Dieeeeeng… Kepala ku jadi berat speerti dipentok Kayu.. rasanya maish nggak percaya..
“Apaaaaaaaaaaaa… foto kuuu?? Kenapa ada disini bu?
Muka Vera serasa merah merona, marah, malu, sedih, senang bercampur jadi satu.
“loh.. nak vera nggak tau?? Mari ibu tunjukkan yuk kita kekamar Joko..” ibu Joko mengantar aku kekamarnya… entahlah apa yang ingin ibu Joko pperliahatkan pada ku yang jelas.. ibu Joko terasa nyaman sekali saat aku mulai datang.. terlihat senyum gembira melihat ku.
Saat ibu joko membuka kamar Anaknya tersebut, Sumpah dalam dadaku rasanya penasaran sekali dan nggak tahan ingin segera tau ada apa sebenarnya dikamar Joko, seperti yang sobar ceritakan.
Saat ibunya  mulai membukakan pintu kamar joko dengan pelan, langsung tercium begitu harumnya kamar joko, tapi masih gelap gulita , dan ibu joko pun menyalakan lampu kamarnya dan… dan… kaki ku terasa lungkai, keringat dingin langsung keluar dikening ku dan juga tubuh ku terasa lemas, tubuhku gak kuat untuk berdiri lama, mataku juga berkunang,-kungan kurasa saat tau bahwa itu itu nggak mungkiiiiiiiiiiin..
“bruuuug” aku pun pingsan.
            Entah apa yang dilakukan ibunya terhadap ku.. yang pasti aku masih pusing dan masih lemas sekali, aku mencoba membuka mata ku perlahan, yang terlihat saat itu sesosok laki-laki.. didekat ku..
“kamu sudah bangun sayang??” Joko menyapa ku saat mata ku baru terbuka.
Aku sedikit syok..Rasanya aku ingin pingsan lagi saat Joko berucap sayang pada ku.
Aku diam, dan mata ku kulanjutkan memandang sekitar ruangan kamarnya.. Aku langsung terbangun dan,.
“OHHH.. MY GODDDD..” teriakku dengan keras.. dan penuh amarah..
“kamu itu selama ini nguntit aku ya?? Dazar penguntit.. dengan sengaja,
Vera menedang joko dengan sigap, dan joko pun langsung menampik tendangannya, yah akhirnya mereka beradu Karate bersama diatas tempat tidur. Vera merasa emosi karena Joko berani menampik tendanganya, Vera tidak mau menyerah, dia pun langsung meloncat dari tempat tidur dan menendang dengan kaki satunya berulang-ulang kali, sampai Joko pun mundur beberapa langkah, vera terus menyerang joko dengan mendadak dan penuh emosi, semua anggota kgerak Vera pun mencari titik lemah dari Joko tapi Joko ternyata sudah tidak mau kalah juga, tiap serangan Vera selalu bias dihindarinya. Dan pada akhirnya, serangan Vera bias dikunci oleh Joko dengan mudahnya.. Vera kalah telak, kaki dan tangannya tak bias digerakkan lagi.
Vera mencoba mengatur nafasnya yang sempat terengah-engah, keringat nya pun menetes didagu, meraka saling pandang antar mata dengan dekat. Mereka berdua sejenak diam membisu> vera baru kali ini menemukan Lawan standing dengan dia. Rasanya nggak Rela kenapa harus dilumpuhkan oleh si Keong Dehirasi ini.
 Vera sedih karena baru kali ini ia dikalahkan, tapi dia masih belum mengucapkan kata kalah, jadi Joko pun tetap dalam keadaan mengunci tangan dan kakinya.
“apa kamu sudah menyerah ver..”
“Vera hanya diam dan menggelengkan kepala sambil memejamkan matanya membuang muka”
Saat itu juga bagi Joko punya kesempatan untuk berbuat nekat pada Vera, dia mencium kening Vera, dan vera hanya diam, karena Tau vera diam, joko pun mencium kembali pipi Vera, dan Vera pun tidak merespon untuk berontak, dalam hati Joko mungkin vera memang selama ini butuh kasih sayang laki-laki… jadi Joko pun mencoba beranikan diri mencium bibir Vera, Vera masih terpejam matanya dan ..
“hiaaaaaaaaaat.. Bugggg”
Terlemparkah Joko ke pojok kamar dan mengenai meja belajar sampai patah menjadi dua, joko langsung tersungkur tidak bergerak.
Vera merasa puas bukan main karena pada akhirnya bias melumpuhka Joko dengan telak.
“hahahaha.. dazar.. mencari kesempatan dalam kesempitan yaaa…” awaz kalau kau berani macam2 lagi denganku ..” vera melipatkan tangannya didadanya.
Tapi Anehnya joko tetap diam tergeletak tanpa respon, Vera sedikit khawatir apakah Joko pingsan terbentur meja atau bagaimana.. karena Joko tetap diam saja..
Tapi aku pun takut mendekati Joko.. karena mugnkin joko hanya main-main saja, aku takut di kunci lagi seperti tadi, dengan tidak sopan aku pun sengaja menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan kakiku..
“ko.. joko.. kamu nggak apa2 kan.. halooooo”
Karena tidak ada respon juga.. vera mendekatinya dan membalikkan tubuhnya, ternyata benar, joko terluka, dipelipis kepalanya bercucuran darah.. spontan aku menangis dan meminta maaf
“jokoo.. bangun.. joko… maapin aku..”
Dia sesekali mengguncang guncangkan tubuhnya kembali..
“joko.. joko… bangun, maapin aku ko… “ aku sembari melinang kan air mata ku
“ aku janji deh..gak akan kasar lagi ma kamu…, tapi tolong bangunlah..” Vera sambil menangis dan membasuh luka yang mengalir darah di pelipis Joko dengan tangan dan kain bajunya..
“ jangan tinggalin aku…kamu boleh deh lakuin apa aja yang kamu inginkan..”
Air mata Vera terus mengalir tanpa henti..
“klo cium.. bibir gimana boleh nggak” tiba-tiba Joko membuka mata sambil tersenyum mendongak Vera yang kepalanya masih dipangkuan Vera.
Saat itu juga Veta spontan terkejut dan  tanpa pikir panjang kepala Joko yang masih diatas pangkuannya langsung dilemparkannya kesamping.. sembari Vera langsung lari keluar keluar dari kamar.
Joko pun begitu geram dengan perlakuan kasar Vera yang kesekian kalinya… dia lagnsung memanggil Vera dengan teriakan yang lantang
“veraaaaaaaaaaaa.. mau kabur kemana kamu ya sayaaaaang” Teriakan Joko yang super lantang diri arah kamarnya.
Ibunya yang penasaran dengan tingkah mereka dikamar dan sempat menengok kamar Joko yang begitu berantakan dengan buku-buku berserakan, meja dan kursi pun hacur dimana-mana
Ibunya hanya menggelengkan kepala dan tersenyum
“ada-ada saja tingkah anak jaman sekarang klo lagi pacaran”
Akhinrya setelah sekian lama, antara Joko dan Vera pun bersama, menjadi sebuah keluarga yang super Unik, Joko yang pendiam dan kadang masih ada sisa-sisa keLemotannya selalu saja diOmelin sama Vera yang merasa bisa dalam segala hal, dan cerita paling unik nya bila mereka sudah masuk kamar, tidak usah heran bila mendengar suara barang pecah dan berjatuhan, andaikan mereka keluar kamar pun dalam keadaan babak belur tapi tetap saja Vera sudah dalam gendongan sang Joko yang penuh dengan mesra.. begitulah mereka mengungkapkan Cinta mereka dalam Adu karate.. setiap hari ^_^
            mereka bersama dan bisa saling mencintai..yang kini telah dikaruniai seorang 3 anak, dengan 2 anak cowok dan 1 anak cwek yang tiap harinya selalu membuat rumah bagai kayak Kapal Pecah ^_^
vera yang duduk termenung dikamar, melihat kotak kecil yang tidak pernah terlihat dan ia mencoba membuka buku Diare yang selama ini tersimpan Rapi oleh suaminya itu, dengan pelan Vera membuka dan membaca lembar demi laembar..
Vera.. Gadis Tomboy ku…
            Tau kah kau Ver, seberapa besar perjuangan ku untuk selalu didekat mu…
Aku Dulu juga Mondok disatu pesantren degan mu di Ponorogo, saat itu nama mu Vera terkenal menjadi icon seorang Gadis pondok putri yang begitu menggema dan terkenal di kalangan pondok laki-laki. Gadis pondok pesantren dengan jago karate sangat lah jarang dan kamu satu-satunya siswi Pesantren yang berani beradu lawan dengan laki-laki dan selalu dapat dilumpuhkan hanya dengan hitungan detik.
Taukah kamu Ver, Bila tiap ada pertadinganmu aku selalu duduk yang terdepan selalu mengabadikan tiap gayamu dengan kamera ku dan Foto-foto mu aku simpan dan ku pajang di tiap sela dinding kamar ku agar aku bias selalu memandang wajah sinis mu yang buat ku bergetar.
Dan dalam usaha pendekatan kepadamu Ver, aku sampai sengaja mencari informasi diamana kamu akan melanjutkan sekolah mu, dan disana pula aku akan ada, agar aku bisa selalu memandang kamu.
Apakah kamu tau Ver, saat dikelas, aku sengaja memelankan langkah ku menuju meja duduk ku, supaya aku bisa melihat wajah manis mu lebih lama, dan aku selalu mencoba untuk diam-diam mencuri pandang memandang wajah mu yang Qiut dengan jarak dekat.
Apakah kamu tau ver, saat aku menyiapkan barisan di luar kelas, aku sengaja memilih mu untuk masuk kelas paling akhir, karena aku ingin sebelum masuk kelas, ingin lebih lama memandang mu lagi. Karena hanya saat itulah aku punya kesempatan untuk bisa mencuri pandang padamu.
Oiya kamu masih ingat kan Ver.. saat itu kamu sengaja datang kekelas ku dan kamu memanggil ku untuk pertama kalinya dikelas. Saat itu adalah saat yang paling mendebarkan karena jantung ku berdegup keras sekali, dan kaki ku tiba-tiba lemas dan lunglai untuk berjalan mendekati mu Ver, aku sangat gembira dan sangat bersyukur, makanya aku ber jalan mendekati mu dengan pelan supaya aku tidak terjatuh karena saking bahagia bertemu dengan mu.
Dan Taukah kamu Ver, kenapa saat itu aku tidak pernah berani muncul kembali didepanmu karena, kamu telah mengancam ku untuk tidak muncul lagi dihadapanmu, andaikan kamu tau Ver, saat itu adalah saat yang paling menyiksa bagi ku untuk jauh darimu, hati ku sakit tiap hari kurasa, tapi aku hanya bisa memandang mu dari jarak jauh, melihat tingkah mu yang buat ku tenang,
Dan yang lebih menyakitkan hati ku adalah saat aku harus menerima cinta Risma karena dia sahabatmu, aku tau posisimu dan aku lakukan semua itu agar kau bahagia.
Kamu tau Ver, saat diCafe.. saat itu adalah saat yang paling bahagia seumur hidup ku, karena aku bisa melihat mu kembali dan tersenyum ceria padaku. Aku bias bertemau dengan wajah sinis mu yang buat ku rindu, dan tawa ceriam yang begitu manis.
Dan saat engaku datang kekapal dengan basah kuyup dan luka dikakimu itu adalah kekahawatira ku yang terdalam akan dirimu. Saat aku membalut luka mu, taukah kamu saat itu aku meneteskan air mata kesedihan dan aku mencoba untuk menundukkan kepala dan membentak mu dengan keras, supaya kau tidak tahu bahwa air mata ku juga  menetes dipipi ini.
Kau wanita begitu Unik dan hebat, aku bisa menjadi sekarang ini karena rasa cinta ini yang tumbuh semakin bersemi, aku yakin suatu hari kau akan menjadi milikku maka keyakinan ku kini telah terbukti, bukan waktu yang memungkinkan kita bersama tapi Takdirlah yang menyatukan kita dan ku ingin menjaga mu sepenuh hatiku
By. Joko.
Vera menangis tanpa henti, karena hari  ini adalah 100 hari kau meninggalkan ku selamanya, kau meninggal kan ku dengan segudang sesal dihati, aku kehilangan penggemar ku selamanya.. aku.. mencintamu selamanya. Akan ku jaga anak-anakmu agar bisa Bangga padamu..selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar